Review : No Man Sky Game yang banyak membuat kontroversi

     




      Mengobati kerinduan sebuah generasi manusia yang tak punya kesempatan untuk menjelajahi angkasa, sebuah game yang memungkinkan Anda untuk menjelajahi luasnya semesta dan singgah di setiap planet dari lebih 18 quintillion tentu jadi godaan yang tak bisa ditolak. Apalagi sang developer di kala itu juga menyebut bahwa Anda akan berbagi semua pencapaian Anda dengan semua gamer di seluruh dunia. Dengan semua fakta ini, gamer mana yang tak akan tertarik dengan No Man’s Sky.

     Setelah mengalami beberapa kali proses penundaan dengan beragam alasan, kesempatan untuk mencicipi No Man’s Sky secara langsung akhirnya mengemuka minggu lalu. Game yang begitu dinantikan ini akhirnya bisa kami cicipi langsung. Anda yang sempat membaca artikel preview kami sebelumnya, tentu sudah punya sedikit gambaran soal apa yang ia tawarkan. Di satu  sisi, ia memang memperlihatkan sebuah pencapaian teknologi yang pantas untuk diacungi jempol, terutama dari fakta bahwa Anda bisa masuk ke dalam sebuah planet yang dibangun dengan skala besar, menembus atmosfer, kembali ke angkasa, dan menjelajahi sistem bintang yang lain tanpa waktu loading yang kentara sama sekali. Namun di sisi lain, kami juga menyoroti bahwa gameplay yang ia tawarkan tak akan cocok untuk beberapa jenis gamer, terutama untuk Anda yang mudah bosan.
Lantas, bagaimana dengan keseluruhan pengalaman yang ditawarkan oleh No Man’s Sky itu sendiri? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game yang menawarkan eksekusi tak sesuai ambisi? Review ini akan membahasnya lebih dalam untuk Anda.

Preview Gameplay :

 




Gameplay Videos:

 

No Man's Sky - New PS4 Gameplay and Info - PlayStation Access (3 March 2016)  

No Man's Sky: 21 Minutes of New Gameplay - IGN First (11 April 2016)  

Sumber : Disini

0 comments:

Copyright © 2013 Mr Sengkuni