Review : No Man Sky Game yang banyak membuat kontroversi
Mengobati kerinduan sebuah generasi manusia yang tak
punya kesempatan untuk menjelajahi angkasa, sebuah game yang
memungkinkan Anda untuk menjelajahi luasnya semesta dan singgah di
setiap planet dari lebih 18 quintillion tentu jadi godaan yang tak bisa
ditolak. Apalagi sang developer di kala itu juga menyebut bahwa Anda
akan berbagi semua pencapaian Anda dengan semua gamer di seluruh dunia.
Dengan semua fakta ini, gamer mana yang tak akan tertarik dengan No
Man’s Sky.
Setelah mengalami beberapa kali proses penundaan dengan beragam
alasan, kesempatan untuk mencicipi No Man’s Sky secara langsung akhirnya
mengemuka minggu lalu. Game yang begitu dinantikan ini akhirnya bisa
kami cicipi langsung. Anda yang sempat membaca artikel preview kami sebelumnya,
tentu sudah punya sedikit gambaran soal apa yang ia tawarkan. Di satu
sisi, ia memang memperlihatkan sebuah pencapaian teknologi yang pantas
untuk diacungi jempol, terutama dari fakta bahwa Anda bisa masuk ke
dalam sebuah planet yang dibangun dengan skala besar, menembus atmosfer,
kembali ke angkasa, dan menjelajahi sistem bintang yang lain tanpa
waktu loading yang kentara sama sekali. Namun di sisi lain, kami juga
menyoroti bahwa gameplay yang ia tawarkan tak akan cocok untuk beberapa
jenis gamer, terutama untuk Anda yang mudah bosan.
Lantas, bagaimana dengan keseluruhan pengalaman yang ditawarkan oleh
No Man’s Sky itu sendiri? Mengapa kami menyebutnya sebagai sebuah game
yang menawarkan eksekusi tak sesuai ambisi? Review ini akan membahasnya
lebih dalam untuk Anda.
0 comments: