Di saat masyarakat Indonesia dengan bangga nya pergi ke luar negri, hanya cuma ingin melihat keindahan alam yang sebenarnya Indonesia juga punya khususnya yang Jawa Tengah miliki. Dari begitu banyak pantai dan curug yang Jateng miliki ada suatu keindahan alam yang Jateng tawarkan tepatnya di Semarang Jawa tengah.
 

Brown Canyon terletak di perbatasan kota Semarang, yang dulunya adalah bekas tambang galian C yang sekarang berubah menjadi daya tarik wisata khususnya pecinta fotografi. Jika kita lihat lebih dalam pemandangan Brown Canyon ini mirip dengan pemandangan yang dimiliki oleh Grand Canyon, Amerika.
 


Saya sebagai warga Semarang kagum sekaligus miris kenapa?? Jadi begini, tebing tebing dari brown canyon yang kita lihat sekarang itu hasil dari eksploitasi alam yaitu penambangan batu,pasir dan padas. Jadi keindahan di sebabkan oleh rusak nya alam bukan karena terbentuk alami oleh alam. Jadi menurut saya sebaiknya pemerintah pemkot semarang menghentikan kegiatan penambangan di galian C ini karena mungkin ke depannya akan bertambah buruk bagi Kota Semarang sendiri
Oleh karena itu, karena ini bukan tempat wisata resmi dari pemerintah maka pengunjung harus ekstra hati-hati dengan banyak truk-truk pengangkut pasir dan kontur jalan yang bergelombang dan berdebu saat siang hari 

Brown Canyon terletak di daerah Rowosari, Meteseh, Tembalang, Semarang. Lokasinya tidak jauh dari lokasi stasiun TVRI Jawa Tengah di Pucang Gading, Mranggen. Masuk ke Brown Canyon di kenai tarif oleh masyarakat setempat sekitar 2 ribu rupiah per orang.

Banyak dari para fotografer yang menjadikan tempat ini sebagai objek mencari foto. Tak sedikit pula orang juga melakukkan sesi foto prewedding di tempat ini mengingat tempat ini menjajikan view yang romantis apalagi di saat sore sore indehoy~ hehe. Banyak pemuda pemudi yang sering datang berkunjung ke sini cuma buat foto foto aja . Dari hunting foto atau cuma mau menikmati sore di kawasan perbukitan Brown Canyon. Brown Canyon ini lebih terkenal sebagai objek fotografi dibandingkan dengan objek wisata. 

Kalo kamu tipe tipe orang yang memang suka mengabadikan gambar lewat lensa ya disini tempatnya. inget ya di sini cocok nya buat hunting foto bukan tempat untuk pacaran hehehe :)

Tak hanya fotografer yang dapat menikamati sembari hunting foto tetapi para penggila motor atau yang hobi bidang olahraga ekstrim seperti motor trail. Di sini trek nya lumayan bagus jika untuk motor trail. Tapi juga perlu berhati hati mengingat tambang galian ini masih aktif jika kalian ingin mencoba trek di sini datanglah di luar jam kerja karena masih banyak truk-truk penggangkut pasir yang lalu lalang di sini sehingga saat siang hari debu dan pasir sangat menganggu pernapasan. Anda bakal merasakan sensasi offroad di trek berdebu dan apabila saat musim hujan trek di sini menjadi basah dan ada beberapa trek yang tergenang air. sedikit saran dari ku ya kalo kalian datang kesini saat musim kemarau bawa masker atau slayer karena pasti debu di sini nggak tertahankan

see.. keren kan?. tapi ingat jangan karena kalian sibuk dengan kamera kalian kalian lupa sama keselamatan kalian. gimana mau kesini? jangan lupa mampir ke Semarang nggak cuma ini aja kok yang keren masih banyak hal yang dimiliki Semarang.

       Sekian dari tulisan saya apabila ada kesalahn kata mohon di maafkan
Chao~



Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba blog 
Visit Jawa Tengah 2016 yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 
Provinsi Jawa Tengah @VisitJawaTengah


 Pengertian

"Trilogi film adalah sebuah set universe besar yang terbagi dalam 3 bagian atau film yang dapat berdiri masing-masing sebagai individual film atau dilihat secara keseluruhan sebagai sebuah cerita yang berkesinambungan."

Trilogi tidak hanya terjadi di film, namun juga di video games dan literature seperti novel. Karena sebuah trilogi biasanya memiliki konsep yang jelas sehingga secara eksplisit dapat dipisah menjadi 3 bagian, biasanya sebuah trilogi adalah cerita fiksi atau karangan.



1. THE LORD OF THE RINGS

Trilogi Film Terbaik Di Hollywood

Tanpa perlu dijelasin lagi, The Lord Of The Rings ada di peringkat pertama untuk trilogi film terbaik sepanjang masa. Basically ini sebetulnya adalah sebuah film berdurasi sangat panjang, namun yang luarbiasa adalah bagaimana Peter Jackson dan kawan-kawan mampu menyelesaikan sebuah misi yang hampir impossible untuk mengkonversikan sebuah cerita fantasi yang epic menjadi gambar bergerak yang menjadi box office dan memenangi Oscar!

2. TRILOGI "BEFORE"

Trilogi Film Terbaik Di Hollywood

Diantara trilogi lain di list, mungkin "Before" trilogi adalah satu-satunya yang agak berbeda. Gak ada karakter penjahat, gak ada senjata tajam maupun api, trilogi ini hanya menceritakan tentang kisah romantis yang terjalin antara 2 orang, yang juga merupakan sebuah masterpiece jangka panjang dimana Ethan Hawke dan Julie Delpy sendiri ikut terjun langsung dalam proses pre-produksi, dan cerita drama romance ini berkembang selama 18 tahun sejak 1995 hingga 2013. Apik!


3. CAPTAIN AMERICA

Trilogi Film Terbaik Di Hollywood

Salah satu trilogi film yang baru-baru ini selesai, Captain America adalah satu dari sedikit trilogi film bertema superhero terbaik yang pernah dibuat. Kredit khusus untuk duet sutradara Anthony dan Joe Russo untuk pekerjaan luar biasa yang telah mereka lakukan di 2 film terakhir, trilogi Captain America tidak hanya membuka jalan untuk kesinambungan storyline di Marvel Cinematic Universe, namun juga secara spesifik mengembangkan karakter Steve Rogers sejak menjadi super soldier. Villain dari triloginya? Keren semua!


4. STAR WARS THE ORIGINAL

Trilogi Film Terbaik Di Hollywood

Original trilogi dari franchise Star Wars yang dimulai pada tahun 1977 dan diakhiri pada tahun 1983 diawali dengan episode IV dan ditutup dengan episode VI sebelum dibuat prekuel nya yang flop pada tahun 1999 hingga 2005, sebelum akhirnya kembali dilanjutkan dengan The Force Awakens (2015) kemarin. Saat ini cerita Star Wars telah berkembang dan akan semakin meluas, namun original trilogi nya tetap akan dikenang sebagai salah satu cerita terbaik yang pernah dibuat.


5. THE DARK KNIGHT

Trilogi Film Terbaik Di Hollywood

Ini juga merupakan salah satu trilogi film bertemakan superhero yang masih segar di ingatan kita, dan mungkin paling memorable bagi kita generasi yang lahir di tahun 80-90an karena baru kali ini kita melihat Batman versi live-action yang terasa sangat real, dengan jalan cerita yang sangat epic serta digarap oleh sutradara yang jenius. Rasa-rasanya gak ada kaskuser yang belum pernah nonton ini, betul?


6. TOY STORY

Trilogi Film Terbaik Di Hollywood

Ini juga udah gak perlu dipertanyakan. Toy Story bukan cuma film animasi yang bagus, tapi punya cerita yang paling indah yang mungkin bakal pernah kita tonton. Pertemuan, persahabatan, perpisahan, kelucuan dan airmata semua ada disini. This trilogy is so perfect, anak gw nanti bakal gw suruh nonton ini gan.


7. THE GODFATHER

Trilogi Film Terbaik Di Hollywood

Kalau masih ada juga yang belum pernah nonton trilogi ini, silahkan disegerakan. Selain karena 2 film pertamanya ada di list teratas film dengan rating tertinggi di IMDB, semua cast mulai dari Marlon Brando, Al Pacino, Robert Duvall, Robert De Niro, Diane Keaton adalah para legenda. The Godfather merupakan film mafia mob terbaik yang pernah dibuat terlepas dari flop di film ketiganya.


8. INDIANA JONES

Trilogi Film Terbaik Di Hollywood

Sebagai informasi, film petualangan yang dibintangi oleh Harrison Ford ini adalah hasil kerjasama antara pembuat Star Wars dengan pembuat Jurassic Park, George Lucas dan Steven Spielberg. Masih perlu alasan lain untuk nonton?


9. BACK TO THE FUTURE

Trilogi Film Terbaik Di Hollywood

Untuk trilogi ini gw akan coba gambarkan dengan cara yang agak berbeda. Coba agan bayangkan kalo saat ini adalah weekend dan semua tugas serta kewajiban kita udah kita selesaikan dan kita punya waktu setengah hari untuk bersantai. Dijamin, kalo setengah hari itu dipake buat nonton trilogi ini sama pasangan dan keluarga, itu bakal jadi salah satu setengah hari terbaik seumur hidup gan! Kebayang?


10. IRON MAN

Trilogi Film Terbaik Di Hollywood


Trilogi terbaik Marvel yang lain. 3 film Iron Man berhasil mengembangkan karakter Tony Stark dari seorang playboy menjadi setia ke seorang Pepper, dari pembuat senjata menjadi pioneer The Avengers, dan dari seorang milyuner sombong menjadi penolong. Saat ini Iron Man menjadi sosok sentral yang sangat vital bagi kelangsungan Marvel Cinematic Universe.


Sumber : Disini



The Secret Life of Pets, sebuah tontonan menarik yang sayang untuk dilewatkan pekan ini. Film animasi yang sedang ramai diputar di bioskop ini mengisahkan petualangan binatang peliharaan para kaum urban di Kota Manhattan, Amerika Serikat.
Max, seekor anjing terrier didaulat menjadi pemain utamanya. Dengan mengaet aktor Louis C. K sebagai pengisi suaranya, karakter Max mampu membawa penonton film ini dalam gelak tawa karena aksi petualangan seru bersama para sahabatnya.
Sebelum kamu menyaksikan film animasi ini bersama orang terkasih, ada baiknya kamu menyimak fakta-fakta seru dari film The Secret Life of Pets berikut ini.

1.Inspirasi dari sosok nyata

 

Terciptanya film The Secret Life of Pets ini tak lepas dari pengalaman pribadi CEO rumah produksi Illumination Entertaiment, Chris Meledandri. Pria yang juga memproduksi film Minions ini semasa kecilnya memiliki peliharaan seekor anjing jenis wirehair fox terriors, kucing, dan burung. 

 

2.Pengisi Suara Kawakan

 


Pembuatan film ini melibatkan banyak pengisi suara yang telah berpengalaman dengan film animasi bertema satwa dan bekerja sama dengan Meledandri. Dua di antaranya adalah Albert Brooks yang mengisi suara Tiberius adalah Marlin dalam film Finding Nemo dan Jenny Slate yang memerankan Gidget juga pernah menjadi pengisi suara Bellwether dalam Zootopia.

3. Promosi Film

 

Sama-sama berada dalam naungan Illumination Entertaiment, The Secret Life of Pets juga digunakan sebagai media berpromosi film berikutnya dari rumah produksi ini yakni “Sing” yang akan tayang pada Hari Natal 2016 mendatang.
Beberapa ciri khas Minions juga tayang dalam film ini. Misalnya kertas yang menempel pada kulkas di apartemen pemilik Max, pakaian yang dipakai Mel si anjing pug, dan film mini Minions yang berjudul Mower Minions.

 

4. Film Ke-5

 

The Secret Life of Pets adalah film ke-5 yang diproduksi Illumination bersama dengan Universal Pictures. Empat film sebelumnya adalah Despicable Me, Despicable Me 2, Lorax, dan Minions

 

 5. Musik dari Ahlinya

 

Tak hanya pengisi suara kawakan yang terlibat dalam film ini, scoring alias musik pengiringnya juga ditangani oleh seorang ahli bernama Alexandre Desplat yang pernah campur tangan dalam Harry Potter and the Deathly Hallows, The Grand Budapest Hotel, dan The King’s Speech.

 

6. Sekuel 

 

Penasaran dengan kelanjutan aksi petualangan para satwa di film ini? Nantikan sekuelnya yang akan tayang pada 13 Juli 2018.

 

 

Sumber : Disini


Bagi yang mencari software untuk melakukan live streaming di sistem operasi Linux, kali ini saya akan membahas Open Boardcaster Software atau biasa dikenal dengan OBS Studio. OBS adalah software open source untuk melakukan siaran langsung ( live streaming ) yang sata ini tersedia di Windows, Linux, dan Mac (multiplatform).

Berikut fitur dari OBS :


  • Encoding using H264 (x264) and AAC.
  • Support for Intel Quick Sync Video (QSV) and NVENC.
  • Unlimited number of scenes and sources.
  • Live RTMP streaming to Twitch, YouTube, DailyMotion, Hitbox and more.
  • File output to MP4 or FLV.
  • GPU-based game capture for high performance game streaming.
  • DirectShow capture device support (webcams, capture cards, etc).
  • Windows 8 high speed monitor capture support.
  • Bilinear or lanczos3 resampling.


OBS Studio sendiri bisa digunakan untuk streaming ke situs situs populer antara lain :
  • Twitch
  • Youtube
  • DailyMotion
  • Facebook Live
  • dll
source image : migrasilinux.or.id
Nah untuk instalasi nya bisa kalian cek di :
https://obsproject.com/download#linux
Untuk Ubuntu 14.04 LTS , berikut cara instalasi nya :
sudo add-apt-repository ppa:kirillshkrogalev/ffmpeg-next
sudo apt-get update && sudo apt-get install ffmpeg 
Kalian membutuhkan FFmpeg dan dependensi nya untuk menjalankan OBS.
Selanjutnya tinggal install dengan menambahkan PPA OBS :
sudo add-apt-repository ppa:obsproject/obs-studio
sudo apt-get update && sudo apt-get install obs-studio
Agar OBS Studio berjalan dengan normal, pastikan kalian telah menginstall driver vga di Linux kalian.
Untuk pengguna AMD Driver bisa cek disini :
 
 
Untuk pengguna Intel dan Nvidia silahkan cari referensi sendiri di Google.
Oke sekian tutorial kali ini, semoga bermanfaat.
 
SUMBER : DISINI

 

 

1. Graylog 2

This is a fully integrated open source log management system that enables System Administrators to collect, index, and analyze both framed, systematic and disorganized data from just about any available source systems.

Graylog Linux Log Management Tool

Graylog Linux Log Management Tool
This logging system is highly pluggable and enables centralized log management from many systems. It is integrated with external components such as MongoDB for metadata and Elasticsearch used to keep logfiles and enable text search.
Graylog 2 has the following features:
  1. Ready for enterprise level production
  2. Includes a dashboard and an alerting system
  3. Can work on data from any log source
  4. Enables real time log processing
  5. Enables parsing of unstructured data
  6. Extensible and highly customizable
  7. Offers an operational data hub
For more information view the Graylog 2 website.

2. Logcheck

Logcheck is an open source log management system that helps System Administrators automatically identify unknown problems and security violations in logfiles. It periodically sends messages about the analysis results to a configured e-mail address.


Logcheck Scans System Logs


Logcheck Scans System Logs
Logcheck is designed as a cronjob on an hourly basis and on every system reboot by default. Three are different levels of logfile filtering are developed in this logging system which include:
  1. Paranoid: is intended for high-security systems that are running very few services as possible.
  2. Server: this is the default filtering level for logcheck and its rules are defined for many different system daemons. The rules defined under paranoid level are also included under this level.
  3. Workstation: it is for sheltered systems and helps to filter most of the messages. It also includes rules defined under paranoid and server levels.
Logcheck is also capable of sorting messages to be reported into three possible layers which include, security events, system events and system attack alerts. A System Administrator can choose the level of details to which system events are reported depending on the filtering level though this does not affect security events and system attack alerts.
Read more about it at the Development team’s logcheck website


3. Logwatch

Logwatch is a Linux/Unix system logfile analyzer and reporter that can be easily customized and it also allows a System Administrator to add additional plugins, create custom scripts that serve specific logging needs.
Logwatch Linux Log Analyzer

Logwatch Linux Log Analyzer
What it does is to review system logfiles for a given period to time and then generates a report based on system areas that you wish to collect information from. One feature of this logging system is that it is easy to use for new System Administrator and it also works on most Linux distributions available and many Unix systems.
Visit the project homepage of Logwatch

4. Logstash

Logstash is also an open source data collection and logging system available on Linux, which capable of real-time pipelining, which was originally designed for data collection but its new versions now integrated several other capabilities such as using a wide range of input data formats, filtering and also output plugins and formats.

LogStash

LogStash
It can effectively unify data from various log source systems and normalize the data into targets of a System Administrators’ choice. Logstash also allows System Administrators to cleanse, compare and standardize all their logging data for distinct advanced analytics and also create visualization use cases as well.
Read more about it at Logstash website.


Source : Here









The Conjuring punya materi yang siap dimasak menjadi franchise mengingat banyaknya kasus nyata yang telah ditangani oleh pasangan investigator supranatural Ed dan Lorraine Warren. The Conjuring 2 secara skeptis bisa dipandang sebagai alat peraup laba namun tidak demikian halnya jika kualitas produksinya sebaik ini. Tidak luar biasa, tapi yang paling penting, film ini memenuhi ekspektasi penonton dalam menonton film horor: untuk ditakut-takuti.

Sempat beralih ke ranah aksi melalui Furious 7, James Wan sutradara yang melahirkan franchise Saw dan Insidious tak kehilangan sentuhan dalam teknik menarik ketakutan penonton. Mainannya tidaklah baru; basis narasinya adalah rumah hantu. Namun serahkan pada Wan untuk menghadirkan kengerian dari horor konvensional yang sudah terlalu banyak dipakai ini. Anda kira tak ada lagi jump scares yang bisa menakuti anda. Pikir lagi.

For better or worse, Wan meluangkan waktu untuk membangun ceritanya. Kita hanya tak melihat suami-istri Warren secara penuh setidaknya hingga separuh durasi berjalan. Naskahnya juga memasukkan humor-humor ringan yang mungkin tak biasa ada di film horor, namun anehnya cukup lucu. Ingat saat anda geregetan karena korban yang rumahnya dihantui tak mau kabur? Mereka mendengarnya (sineasnya, lebih tepatnya) dan adegan saat mereka terbirit-birit keluar rumah adalah momen ngakak yang berharga. 


Trailer :



 Plot :

Sebelum judul "The Conjuring 2" dengan font besar berwarna kuning menyerang mata anda, film dibuka dengan prolog mengenai Lorraine dan Ed (Vera Farmiga dan Patrick Wilson) yang menyelidiki misteri Amityville, kasus yang membuat nama mereka terkenal. Wan menetapkan atmosfernya disini. Horor supranatural bercampur dengan brutalitas yang melibatkan shotgun dan anak-anak mengkondisikan kita syok dan bagi Lorraine sendiri, ada bagian yang akan menghantuinya hingga akhir film.

Masih diadaptasi dari kisah nyata yang tentu saja difiksionalisasi, kasus mereka kali ini adalah Enfield Poltergeist; Amityville-nya Inggris, rumornya begitu. Sebuah keluarga yang terdiri dari single mother, Peggy (Francis O'Connor) yang 4 orang anaknya, mengalami kejadian aneh di rumah mereka. Perabotan dan mainan yang bergerak sendiri, gedoran keras, pintu yang berderit, TV yang tiba-tiba menyala serta sofa kosong di sudut ruangan yang bergoyang hingga penampakan hantu yang mengklaim rumah tersebut sebagai rumahnya. Saat gangguan mulai intens, bahkan salah seorang anak, Janet (Madison Wolfe, tampil luar biasa) sering kesurupan, polisi tak bisa berbuat banyak. Gereja mengutus pasangan Warren untuk terbang ke Inggris, menginvestigasi kasus tersebut.

The Conjuring adalah jenis film horor yang memperhatikan tata produksi, cerita dan karakter di atas trik untuk mengejutkan penonton. Kualitas akting para pemain berada di atas rata-rata aktor film horor. Mereka juga mendapat porsi peran yang lebih dalam, khususnya Farmiga dan Wilson yang diberi konflik tersendiri. Menggandeng sinematografer Don Burgess, Wan menggerakkan kameranya dengan dinamis, menyusuri lorong, masuk lewat jendela atau dari sela-sela lantai. Ia juga memainkan fokus, cukup untuk membuat kita mengantisipasi apa yang terjadi di dalam gelap meski kamera tampaknya tak bermaksud menyorotnya.

Dengan durasi yang lebih dari 2 jam, Wan punya ruang gerak lebih lapang, entah itu untuk menggali karakter atau memasukkan elemen sentimentil seperti Ed yang menirukan Elvis Presley mendendangkan "Can't Help Falling in Love" untuk menghibur keluarga korban. Yang pertama lebih sukses, karena film ini tak hanya tentang penghantuan semata tapi juga lebih banyak mengenai Warren. Namun beberapa adegan, termasuk jump-scares yang efektif, terkadang dieksekusi kepanjangan hingga kehilangan momentum. Satu dari beberapa hantu (iya, ada banyak) juga terkesan janggal karena dikreasi dengan CGI dan tak sesuai dengan tone film.

Mendapat wangsit dari mbah Wikipedia, saya mengetahui bahwa Enfield Poltergeist adalah salah satu kasus hantu yang paling banyak didokumentasikan. Bukan hanya karena fenomenal, namun juga kerancuan keotentikannya. Yang tidak percaya sebanyak yang percaya. Wan tak melupakan fakta tersebut, maka dihadirkanlah jurnalis skeptis (Franka Potente). Elemen ini tentu saja tidak bekerja karena pada akhirnya film ini adalah film horor dimana tak ada hantu yang bohongan. Apalagi sejak awal, eksistensi entitas dunia lain ini sudah ditekankan sejak awal.

The Conjuring 2 punya bit yang mirip dengan film pendahulunya, hanya saja dengan setting dan poin plot yang berbeda. Ah lagipula, film pertamanya juga tak original amat. Anda bisa menemukan kefamiliarannya dengan horor klasik seperti Poltergeist dan The Exorcist, lengkap dengan suara menggeram ala Linda Blair. Tak jadi masalah, selama filmnya dengan sukses bisa menghenyakkan penonton atau membuat penonton berteriak ngeri. 


SUMBER : Disini
Copyright © 2013 Mr Sengkuni